Pasang Tarub (Mendirikan Tarub)

Apa yang dimaksud dengan Tarub?
Read this artikel, you'll get the answer?

Pada zaman dahulu, belum ada gedung-gedung persewaan untuk resepsi manten seperti sekarang. Dulu, leluhur kita mendirikan tarub jika mereka akan mengadakan resepsi pengantin yang besar-besaran. Tarub ini boleh kita samakan dengan terop pada jaman sekarang. Tarub dibuat 3 - 7,5 hari sebelum resepsi dimulai. Tarub ini terbuat dari bambu untuk tiang-tiangnya. Sementara atapnya terbuat dari daun nipah (daun pohon aren). Daun nipah ini dianyam dan disebut Bleketepe. Biasanya tarub didirikan didepan, kanan – kiri pendopo, dan belakang rumah. Jika tarub sudah jadi, atapnya dihiasi dengan plisir gula kelapa. Plisir gula kelapa ini terbuat dari kain 3 lapis yang berwarna merah, putih, merah. Kemudian diberi hiasan buntal melingkar-lingkar menghiasi tepi atap.
Buntal terbuat dari daun-daunan. Tapi bukan sembarang daun. Ada 5 daun yang dipakai untuk bunta, yaitu: daun beringin, daun kroton, daun bayam-bayaman merah, daun pupus pisang, dan daun pandan.
Di bagian kanan dan kiri pintu masuk, dipasang 2 hiasan yang disebut Tuwuhan. Tuwuhan berasal dari kata tuwuh, artinya tumbuh.
Tuwuhan terbuat dari :
A. Satu batang pisang raja yang masih lengkap dengan satu tundun pisangnya. Tuwuhan ini dipasang di sebelah kanan pintu. Sedang yang sebelah kiri pintu juga dipasang satu pisang pulut yang masing lengkap dengan satu tundun pisangnya.
B. Dipasang cengkir, aturannya:
- Sebelah pintu : cengkir gading satu janjang.
- Sebelah pintu lagi : cengkir kelapa hijau satu janjang.
C. Tebu wulung, masing-masing satu batang.
D. Daun-daunan : daun kluwih, daun opo-opo, daun alang-alang, daun daun dadap srep, daun nanas.
Sedang para regol (pintu masuk) dihiasi dengan janur, hiaan janur merupakan tanda bahwa di tempat itu sedang diadakan acara mantu. Selain itu, janur ini juga dapat mempermudah para tamu untuk menemukan dimana tempat resepsi diadakan.

Arti Kiasan
Daun Beringin = Dapat melindungi (pengayom)
Daun Kroton = Maton (pendirian yang tetap)
Daun Bayam = Ati ayam (hati yang gembira)
Daun Pupus = Dipupus (iklas)
Daun Pandan = Sepadan
Pisang Raja = Semoga hidupnya kelak dapat bahagia seperti raja
Pisang Pulut = Supaya lengket terus
Cengkir = Kenceng ing pikir (tegas dalam pemikiran)
Kelapa Hijau = Lambang kesembuhan karena airnya dapat digunakan sebagai obat penawar
Kelapa Gading = Maksudnya supaya kokoh dan kuat pendiriannya seperti gading gajah
Tebu = Anteping kalbu (ketetapan hati)