Ngerik

Alat – alat yang harus disediakan :
Gunting kecil, pisau cukur, jungkat, air dalam waskom, kosmetik, cemoro, konde, kain sawitan, dan alas duduk untuk pengantin.
Kain sawitan adalah kain dan kebayanya sama.
Alas duduk untuk pengantin berupa :
Kloso bongko (tikar pandan kecil), daun kluwih, daun alang-alang, daun opo-opo, daun dadap srep, daun nanas, sindur bangun tulak kecil (warnanya biru putih), dan kain ½ m. Pada zaman dulu, alas duduk ini hanya diatur sesuai urutannya saja, yaitu tikar dibuka, diatasnya ditaruh daun-daun tadi, di atasnya lagi sindur bangun tulak kecik, diatasnya ditaruh kaim putih sebagai penutup.Tapi sekarang, tikar pandan dibelah sedikit untuk memasukkan daun-daunan lalu dijahit lagi. Kain putih diletakkan diatasnya, kemudian dijahit lagi. Cara modern ini kelihatan lebih rapi. tentang pilih yang lama atau yang modern, terserah anda.
JARWO DOSOK (Arti Kiasan)
1. Kloso Bongko (tikar pandan), sebagai alas/sebagai dasar.
Maksudnya sama seperti Negara kita mempunyai dasar, maka keluargapun juga harus mempunyai dasar.
2. Daun Kluwih = linuwih artinya lebih unggul.
3. Daun Alang-Alang = supaya tidak ada halangan.
4. Daun Opo-opo = supaya tidak terjadi apa-apa.
5. Daun Dadap Srep = sirep, tenang.
6. Daun Nanas = daun buah segar, semoga selalu segar bugar dan sehat. Jumlahnya ganjil 3 atau 5.
7. Sindur Bangun Tulak = tolak bahaya (untuk menolak bahaya)
8. Kain Putih = melambangkan kesucian.